cse

Loading

Senin, 16 Desember 2013

bikin kembang-kempis nee...

tadi thu nyampe kampus saya lagsung mojok sambil buka notebook dekat cok-an listrik berhubung tadi malam ni nb belum d cas... setelah sdikit otak-atik  bosan melanda..
naahhh.. berhubung dah bosan nb.saya tarok aja sambil ttap d cas karena sedang mikirin cucian numpuk di kos..hehe
dalam perjalan menuju kursi ada teman saya yang bilang.. "um, tumben make bedak tebal bgt.." what??? make bedak tebal bgt?? prasaan tdi saya g make bedak thu k kampus..
"um g make bedak kok k kampus td"
trus yang lain ikut nimbrung githu dah..
"uum, pake pemutih ya??
nah..nah.. apalagi yang ini.. make pembersih wajah ajha g'..
"um g ada make apa-apa kok, pake pembersih wajah jga g'"
"tapi bener lo um, wajah um bersih bgt"..
aisshh.. pingsan seketika dech gue, pengen terbang melayang-layang... hahah
karena g kuat nahan pujiannnya.. *jiahh.. saya langsung ajha pergi dgn sedikit senyuman untuk memberesi cucian d kos mumpung dosen belum dtg...
o iy, saya kasih tau jha ya.. saya ni bukan tipe perempuan yang suka dandan karena ibu saya juga gthu jd emg dari kecil thu saya g d ajarin bwt dandan.. jd anak beliau yaitu saya ya gthu jga dech.. tapi saya tipe lebih parahnya,, hahah
sekarang saya kuliah udah d penghujung semester 3 dan kalian tw?? selama kuliah saya baru mengganti bedak 2 kali dan yang pertama itupun jg bukan karena hbis saya beli lg tapi krena pecah n tumpah..
dan untuk pemutih, hand and body, parfum apalagi peralatan make up, dan kawan2nya itu mgkin kan menjadi sejarah kalo saya beli yang gthuan kali yaaaa... *lebaaayyy..

Jumat, 14 Juni 2013


DAMPAK PAKAIAN KETAT TERHADAP KESEHATAN

Latar Belakang
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higienis, menjaga toksin dari badan dan membatasi penularan kuman. Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat. Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimiaberbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker.
Banyak kalangan remaja yang lebih memilih menggunakan celana ketat dari pada celana yang lebih longgar, hal ini disebabkan karena penggunaannya yang sangat praktis, cocok untuk berbagai macam atasan.
Apa dampak pakaian ketat bagi kesehatan?, bagaimana cara pencegahan atau mengurangi penggunaan pakaian ketat ?. Kiranya dapat mencegah atau mengurangi penggunaan pakain ketat, dan pembaca dapat mengetahui dampak buruk pakaian ketat bagi kesehatan dan cara mencegahnya.

Dampak Pakaian Ketat Bagi Kesehetan Manusia
1. Paresthesia
Celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Gangguan saraf ringan itu terjadi karena mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Paresthesia dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harusdihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal.
3. Berbekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
“Celana ketat” terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono”. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun, Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol mirip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
4. Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang di sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Penyakit ini juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum bisa mengobati kanker ganas ini.
5. Kemandulan
Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim (Al-Istanbuli, 2006).
Darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang punggung. Pakain ketat dan transparan tenyata sangat berbahaya menurut majalah kedokteran di Inggris, pakaian ketat yang di kenakan dalam waktu panjang dapat menyebabkan Kanker Milanoma. Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas tersebut.
Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (melanosit ) yang muncul pada kulit
Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam. Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
6. Mengganggu mobilitas usus
Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
7. Memicu pembekuan pembulu darah
Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran terganggu.
8. Mengganggu kesuburan wanita dan gangguan jamur di sekitar organ
Endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ intim wanita. Bila sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang wanita akan mengalami berbagai gangguan.
Perlu diketahui bahwa jamur itu sangat suka suasana lembab. ia akan tumbuh subur. Jika menggunakan celana ketat jeans maka daerah lipatanya akan menjadi lembab apalagi jika dipakai seharian itulah salah satu yang menjadi munculnya keputihan
9. Memperburuk kualitas sperma dan menyebabkan kemandulan
Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah dilakukan penelitian mendalam ternyata masalahnya masih terjadi pada skrotum lapisan yang melindungi penis. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma.
Kurang lebih sama saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan ‘kekurangan udara’ terutama kepada organ vital.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat celcius. Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat sperma. Sebuah penelitian membuktikannya dengan mengambil sampel pria yang suka mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun drastis sepertiganya, yakni 20 juta permililiter.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata masalahnya terletak pada skrotum. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma loh sobat kenapa? karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar Organ vital. Ini akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma, dan bila diteruskan akan menjadi gatal dan akan menjalar ke bagian buah zakar.
Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak pada kesuburan kalian, walaupun secara genetik kamu termasuk keturunan yang subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat bisa menurunkan kualitas kesuburan!
10. Menyebabkan pingsan
Mungkin terdengar ekstrim tapi hal ini sering dialami oleh beberapa wanita. Meski korset sudah tidak popular lagi, pakaian sejenis itu dapat mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam pernikahan, bustier, dan spandek
11. Menaikkan asam lambung
Terlalu ketat juga akan menyebabkan naiknya cairan asam lambung karena tekanan yang terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di daerah abdominal yang akan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan
12. Pakaian Ketat menurut Agama (Islam)
Memakai pakaian yang ketat dan sesak tidak dianjurkan (makruh) baik dari sudut pandang syari’ah maupun dari sudut pandang kesehatan. Ada sebagian jenis baju ketat membuat orang yang mengenakannya sulit melakukan sujud. Jika baju seperti ini menyebabkan si pemakai sukar mengerjakan shalat atau bahkan menyebabkan dia meninggalkan shalat, maka jelas hukum memakai baju seperti ini adalah haram.
Asy-Syaikh al Albaniy berkata bahwa celana ketat itu mendatangkan dua macam musibah: Musibah pertama, bahwa orang yang memakainya menyerupai orang-orang kafir. Sedangkan Kaum Muslim memang memakai celana, akan tetapi model celana yang lebar dan longgar. Model seperti ini masih banyak dipakai di daerah Suriah dan Libanon. Ummat Islam baru mengenal celana ketat setelah mereka dijajah bangsa eropa. Pengaruh buruk itulah yang diwariskan oleh kaum penjajah kepada ummat Islam. Akan tetapi karena kebodohan dan ketololan ummat Islam sendiri, Mereka mengambil tradisi buruk tersebut.
Musibah kedua, celana ketat menyebabkan bentuk aurat terlihat dengan jelas. Memang benar bahwa aurat pria adalah anggota badan antara pusar dan lutut. Namun seorang hamba yang sedang melakukan shalat dituntut untuk berbuat lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat (dalam masalah busana ini, lihat Al Qur’an Surah 7:31). Tidak pantas dia melakukan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala ketika sedang sujud bersimpuh di hadapan-Nya. Ketika dia mengenakan celana ketat, maka kedua pantatnya akan terbentuk dengan jelas. Bahkan lebih dari itu, bagian tubuh yang membelah keduanya juga terlihat nyata !
Bagaimana seorang hamba melakukan shalat dan menghadap Rabb Semesta Alam dalam keadaan seperti ini ?! Yang lebih aneh lagi adalah mayoritas pemuda Muslim biasanya menentang keras apabila kaum wanita Muslimah memakai baju ketat. Alasan mereka bahwa baju ketat yang dipakai wanita bisa menunjukkan bentuk tubuhnya secara jelas. Akan tetapi pemuda ini lupa akan dirinya sendiri. Dia tidak sadar bahwa dia telah mengerjakan suatu hal yang dia sendiri membencinya.
Jika demikian, tidak ada bedanya antara wanita yang memakai baju ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya dengan pria yang memakai celana ketat (jeans dan semacamnya-pen-) sehingga terlihat bentuk kedua pantatnya. Ketika pantat pria dan wanita dianggap sebagai aurat, maka hal menggunakan baju ketat bagi mereka itu sama saja hukumnya, yakni dilarang. Sebenarnya para pemuda wajib menyadari musibah yang telah melanda mayoritas mereka.
Rasulullah SAW telah melarang kaum pria shalat dengan memakai celana tanpa gamis (kemeja). Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan al Hakim. Sanad hadits ini sendiri berkualitas hasan. Lihat Shahiih al Jaami’ al Shaghiir nomor 6830 dan juga diriwayatkan oleh al Thahawiy dalam Syarh Ma’aaniy al Atsaar (I/382).
Adapun jika model celana yang dikenakan ketika shalat tidak ketat dan berukuran longgar, maka sah shalat yang dikerjakan. Yang lebih baik adalah dirangkap dengan gamis yang bisa menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut. Akan tetapi lebih baik lagi apabila panjang gamis itu sampai setengah betis atau sampai mata kaki (asalkan tidak sampai menutupi mata kaki –pen). Hal seperti ini adalah cara menutup aurat yang paling sempurna (mungkin pakaian seperti ini di daerah kita agak sukar didapatkan di pasaran, namun cukup banyak sarung yang bisa menggantikan fungsinya –pen-). (Al Fataawaa I/69, tulisan Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdullah bin Baz).
Dengan latar belakang inilah Komite Tetap Pembahasan Masalah ‘Ilmiyyah dan fatwa Saudi Arabia (semacam MUI di Indonesia -pen-) menjawab pertanyaan mengenai hukum Islam tentang shalat memakai celana. Jawaban yang dirumuskan adalah sebagai berikut: “Jika pakaian tersebut tidak menyebabkan aurat terbentuk dengan jelas, karena modelnya longgar dan tidak bersifat transparan sehingga anggota aurat tidak bisa dilihat dari arah belakang, maka boleh dipakai ketika shalat. Namun apabila busana itu terbuat dari bahan yang tipis sehingga memungkinkan aurat yang memakai dilihat dari belakang, maka shalat yang dikerjakan batal hukumnya. Jika sifat busana yang dipakai hanya mempertajam atau memperjelas bentuk aurat saja, maka makruh mengenakan busana tersebut ketika shalat. Terkecuali jika tidak ada busana lain yang dapat dikenakan.
13. Cara Mengurangi Atau Mencegah Seorang Memakai Pakaian Ketat yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Setiap manusia tentunya ketika mengetahui akibat dari penggunaan pakaian ketat akan mulai sadar dan mengurangi pemakaian pakaiaan ketat. Selain itu, mengurangi produksi pakaiaan ketat juga bisa menjadi salah satu cara yang tepat.
Pemahaman sejak dini dari orang tua sangat berperan dalam memberikan pendidikan dalam berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi kesehatan.
Petugas kesehatan mempunyai perananan yang penting dalam pencegahan penggunaan pakaian ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama masyarakat di perkotaan.
14. Kesimpulan
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Pakaian juga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan pemakainya, sehingga dalam memilih pakaian yang digunakan harus cermat, seperti memilih pakaian yang tidak terlalu ketat bagi tubuh, agamapun melarang.
15. Saran
Sebagai individu yang berperan dalam kesehatan masyarakat, pemahaman akan masalah-masalah yang sering terjadi sesuai dengan perkembangan zaman sangat penting dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat.

Rabu, 05 Juni 2013

Analisis Anemia dan Kehamilan-Terkait Ibu Mortality

Analisis Anemia dan Kehamilan-Terkait Ibu Mortality

Bernard J. Brabin3,
Mohammad Hakimi , dan
David Pelletier

+ Afiliasi Penulis

Liverpool School of Tropical Medicine, Liverpool, Inggris dan University of Amsterdam, Emma Kinderziekenhuis, Academic Medical Centre, Amsterdam, Belanda;
* Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, dan
† Divisi Ilmu Gizi, Universitas Cornell, Ithaca, NY 14853

↵ 3Untuk siapa korespondensi dan cetak ulang permintaan harus ditangani. E-mail: l.j.taylor @ liverpool.ac.uk.


Bagian berikutnya
Abstrak

Hubungan anemia sebagai faktor risiko untuk kematian ibu dianalisis dengan menggunakan studi cross-sectional, longitudinal dan kasus-kontrol karena percobaan acak yang tidak tersedia untuk analisis. Berikut ini enam metode estimasi risiko kematian diadopsi: 1) korelasi tingkat kematian ibu dengan prevalensi anemia ibu berasal dari statistik nasional, 2) proporsi kematian ibu disebabkan anemia, 3) proporsi wanita anemia yang meninggal; 4) populasi berisiko-disebabkan kematian ibu akibat anemia, 5) remaja sebagai faktor risiko untuk kematian anemia terkait, dan 6) penyebab anemia yang berhubungan dengan kematian ibu. Perkiraan rata-rata untuk semua penyebab anemia disebabkan kematian (baik langsung dan tidak langsung) adalah 6.37, 7.26 dan 3,0% untuk Afrika, Asia dan Amerika Latin, masing-masing. Angka kasus kematian, terutama untuk studi rumah sakit, bervariasi dari <1% sampai> 50%. Risiko relatif kematian terkait dengan anemia sedang (hemoglobin 40-80 g / L) adalah 1,35 [95% confidence interval (CI): 0,92-2,00] dan anemia berat (<47 g / L) adalah 3,51 (95% CI : 2,05-6,00). Estimasi populasi berisiko-disebabkan dapat dipertahankan atas dasar hubungan yang kuat antara anemia berat dan kematian ibu tetapi tidak untuk anemia ringan atau sedang. Di daerah malaria holoendemic dengan prevalensi anemia berat 5% (hemoglobin <70 g / L), diperkirakan bahwa pada primigravida, akan ada kematian anemia terkait 9 parah-malaria dan 41 nonmalarial kematian anemia terkait (kebanyakan gizi) per 100.000 kelahiran hidup. Komponen kekurangan zat besi ini tidak diketahui.

kehamilan
anemia
mortalitas
malaria
defisiensi besi

Kematian ibu terus menjadi masalah kesehatan utama di negara berkembang. Hampir 600.000 perempuan meninggal setiap tahun akibat komplikasi kehamilan dan persalinan, sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan sumber daya dicapai dan keterampilan (WHO 1996). Rasio kematian ibu di seluruh dunia (jumlah tahunan kematian perempuan dari penyebab yang berhubungan dengan kehamilan per 100.000 kelahiran hidup) diperkirakan 390 per 100,00 kelahiran hidup (Abousahr dan Royston 1991). Sebagian besar terjadi di negara berkembang, di mana wanita memiliki risiko kematian pada kehamilan dan persalinan yang 50-100 kali lebih besar daripada wanita di negara maju (Starrs 1987). Di negara berkembang, harga setinggi 700 per 100.000 kelahiran hidup di banyak bagian Afrika dan di beberapa negara di Asia selatan. Perbedaan besar dalam risiko terkait terutama untuk perbedaan dalam perawatan kebidanan yang tersedia bagi perempuan yang tinggal di daerah dengan antenatal yang tidak memadai dan fasilitas perawatan pengiriman. Harrison (1989) telah memperjuangkan argumen untuk mengembangkan peningkatan perawatan kehamilan untuk mengurangi kematian ibu di negara-negara berkembang. Dalam laporan dari Nigeria, ia telah menyoroti pentingnya anemia ibu sebagai faktor penyumbang kematian ibu (Harrison 1975, Harrison dan Rossiter 1985). Pada tahun 1987, badan-badan internasional dan para pemimpin dari 45 negara mendirikan prakarsa Safe Motherhood dengan tujuan mengurangi separuh kematian ibu pada tahun 2000 (World Bank 1993). Sebuah komponen kunci dari Safe Motherhood adalah pemberantasan anemia selama kehamilan. WHO telah menghasilkan perkiraan beban global kematian disebabkan anemia (segala bentuk) pada wanita usia reproduksi (Murray dan Lopez 1994). Ini diringkas dalam Tabel 1. Total perkiraan adalah minimal 16.800 dan maksimal 28.000 per tahun ~ dengan risiko kematian yang berhubungan dengan anemia pada wanita muda.
Lihat tabel ini:

Dalam jendela ini
Di jendela baru

TABEL 1

Perkiraan kematian anemia (dalam ribuan) pada wanita reproduksi age1

Hubungan anemia sebagai faktor risiko untuk kematian pada umumnya berasal dari studi cross-sectional dan dapat bingung karena beberapa alasan. Kebanyakan penelitian melaporkan data rumah sakit, sering untuk wanita yang hampir mati, dan ada perhatian terbatas pada faktor-faktor seperti kehamilan hemodilusi, peningkatan hemoglobin pada akhir kehamilan, infeksi bersamaan, perdarahan, pengobatan sebelumnya atau status gizi buruk ibu. Pada wanita muda yang tinggal dalam kondisi endemis malaria, terutama di daerah perkotaan di mana orang dewasa mungkin memiliki kekebalan malaria buruk, anemia malaria berat dan malaria serebral dapat terjadi dan cepat dapat menyebabkan kematian (Granje et al. 1998). Untuk alasan ini, kebanyakan studi membentuk dasar memadai untuk menentukan bagaimana anemia berhubungan kausal bagi kelangsungan hidup ibu di masyarakat, dan ekstrapolasi dari data rumah sakit pengiriman harus dianggap sebagai pendekatan yang mungkin menyesatkan.

Studi intervensi dengan kematian ibu sebagai ukuran hasil yang diperlukan untuk menentukan kausalitas, tetapi ini sangat sulit untuk melakukan untuk alasan etis dan logistik. Misalnya, ada sangat sedikit penelitian yang tidak menggunakan transfusi sebagai prosedur darurat pada wanita anemia parah pada jangka (Fullerton dan Turner 1962). Jika transfusi diperhitungkan, maka nyaris kematian bisa menjadi suatu hasil alternatif diukur, tetapi risiko yang benar dalam kasus tersebut masih belum jelas. Dalam pandangan dari kesulitan ini, sejumlah pendekatan alternatif yang independen menilai risiko ini harus ditempuh. Konsistensi antara analisis anemia berat dan kelangsungan hidup miskin akan menambah kepercayaan terhadap kekuatan hubungan kausal. Beberapa isu yang berkaitan dengan memperkirakan risiko yang timbul untuk penyebab spesifik dari anemia dan dalam mengukur risiko bagi perempuan cukup anemia karena anemia kurang masih dapat menyebabkan kematian akibat penyebab lain. Informasi tersebut akan sangat membantu untuk keputusan intervensi.

(Fadhila Umaira)

Penggunaan Suplemen diet dan Status folat selama kehamilan di Negara Amerika

Gunakan Suplemen diet dan Status folat selama kehamilan di Negara Amerika

Amy M. Branum2, 5, *,
Regan Bailey3, dan
Barbara J. Singer4

+ Afiliasi Penulis

2National Pusat Statistik Kesehatan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Hyattsville, MD
3Office Dietary Suplemen, National Institutes of Health, Bethesda, MD, dan
4University of Maryland, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Departemen Ilmu Keluarga

↵ * Kepada siapa korespondensi harus ditangani. E-mail: ambranum@cdc.gov.

Abstrak

Folat yang memadai dan asupan zat besi selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Tidak ada studi sebelumnya untuk pengetahuan kita telah melaporkan penggunaan suplemen makanan dan status folat pada wanita hamil sampel di NHANES, sebuah, survei nasional yang representatif cross-sectional. Kami menganalisis data pada 1.296 wanita hamil yang berpartisipasi dalam NHANES 1999-2006 untuk menggambarkan keseluruhan penggunaan suplemen, zat besi dan penggunaan asam folat, dan RBC status folat. Mayoritas wanita hamil (77%) melaporkan penggunaan suplemen dalam sebelumnya 30 d, paling sering multivitamin / mineral yang mengandung asam folat (rata-rata 817 mg / d) dan besi (48 mg / d). Sekitar 55-60% perempuan di trimester pertama mereka dilaporkan mengambil asam folat atau suplemen-yang mengandung zat besi dibandingkan dengan 76-78% pada trimester kedua dan 89% pada trimester ketiga. RBC folat adalah terendah pada trimester pertama dan berbeda dengan menggunakan suplemen di semua trimester. Median RBC folat adalah 1628 nmol / L antara pengguna dan 1041 nmol / L antara non-pemakai. Di antara semua wanita hamil, median RBC folat meningkat dengan trimester (1256 nmol / L pada pertama, 1527 nmol / L di kedua, dan 1.773 nmol / L di ketiga). Mengingat peran asam folat dalam pencegahan cacat tabung saraf, perlu dicatat bahwa penggunaan suplemen dan median RBC folat adalah terendah pada trimester pertama kehamilan, dengan 55% perempuan yang memakai suplemen yang mengandung asam folat. Penelitian di masa depan diperlukan untuk menentukan alasan untuk kepatuhan yang rendah dengan suplemen rekomendasi, terutama asam folat, pada awal kehamilan.

(Fadhila UMaira)

Equol Meningkatkan Gejala Menopause pada Wanita Jepang

Equol Meningkatkan Gejala Menopause pada Wanita Jepang

Takeshi Aso *

+ Afiliasi Penulis

Komprehensif Kedokteran Reproduksi, Tokyo Medical and Dental University, Tokyo 113-8519, Jepang

* Untuk siapa korespondensi harus ditangani. E-mail: taso@whtokyo.com.


Bagian berikutnya
abstrak

Telah didokumentasikan bahwa frekuensi gejala menopause vasomotor, seperti hot flashes dan keringat malam, wanita menopause Jepang lebih rendah dari wanita Barat. Asupan tinggi isoflavon kedelai dalam diet tradisional Jepang telah didalilkan sebagai kemungkinan penjelasan perbedaan. Studi epidemiologis telah melaporkan bahwa kandungan equol, yang merupakan metabolit aktif biologis dari isoflavon, daidzein, lebih rendah pada wanita yang mengeluh gejala vasomotor yang parah. Untuk menyelidiki keterlibatan equol dalam manifestasi gejala menopause, gejala vasomotor khususnya, dan peran terapi mungkin dari suplemen yang mengandung equol (alam S-equol dikembangkan oleh Otsuka Pharmaceutical) pada gejala menopause wanita Jepang, 3 uji klinis acak yang dilakukan. Penelitian menunjukkan bahwa dosis harian 10 mg alami S-equol meningkatkan gejala menopause. Dalam studi konfirmasi, wanita menopause yang equol nonproducers yang mengkonsumsi 10 mg / d alam S-equol selama 12 minggu telah secara signifikan mengurangi keparahan dan frekuensi hot flashes serta penurunan yang signifikan dalam tingkat keparahan leher atau bahu kaku. Kelompok-equol menelan juga menunjukkan tren peningkatan berkeringat dan mudah marah dan perbaikan yang signifikan dalam gejala somatik kategori. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suplemen yang mengandung alami S-equol, sebuah novel komponen fungsional kedelai yang diturunkan, memiliki peran yang menjanjikan sebagai obat alternatif dalam pengelolaan gejala menopause.


(Fadhila Umaira)

Aplikasi pediatrik Inulin dan Oligofructose

Aplikasi pediatrik Inulin dan Oligofructose

Gigi Veereman *

+ Afiliasi Penulis

Pediatric Gastroenterology and Nutrition, Ratu Paola Rumah Sakit Anak-ZNA dan Rumah Sakit Universitas Antwerp, 2020 Antwerpen, Belgia



Bagian berikutnya
abstrak

Inulin-jenis fruktan telah digunakan pada bayi dan anak-anak karena potensi prebiotik mereka untuk memodulasi flora usus dan mempengaruhi respon imun bawaan dan adaptif menguntungkan. Campuran rantai panjang inulin (5-60 monomer) dalam kombinasi dengan galactooligosaccharides (GOS) (2-7 monomer) telah ditambahkan ke susu formula bayi di Eropa dalam rasio 10-90% selama lebih dari 5 y. Studi klinis telah menunjukkan bahwa formula prebiotik memiliki efek yang signifikan pada komposisi flora meningkatkan konsistensi tinja, mengurangi permeabilitas usus, dan mengurangi kejadian gastrointestinal (GI) dan infeksi pernapasan dan dermatitis atopik. Oligofructose dalam menyapih makanan yang dikonsumsi oleh balita meningkatkan jumlah Bifidobacteria tinja dan mengurangi jumlah Clostridia fecal pada konsumsi, menyebabkan tinja lebih lunak dan episode demam lebih sedikit dan gejala GI lainnya. Synergy, campuran oligofructose dan inulin rantai panjang, adalah pelindung dari flora Bifidus selama pengobatan amoksisilin. Beberapa studi yang tersedia pada remaja. Penyerapan kalsium ditingkatkan terutama oleh Synergy. Produk yang sama, dikombinasikan dengan Lactobacillus rhamnosus dan Acidophilus, menginduksi efek signifikan menguntungkan pada kolon amonia (NH3) metabolisme. Ini menunjukkan efek bifidogenic dari inulin dan oligofructose pada mikrobiota usus mungkin bukan satu-satunya mekanisme yang terlibat tetapi mungkin menjadi kunci untuk efek penting dimediasi kekebalan tubuh.

(Fadhila Umaira)

Asam Folat Suplementasi dan Pencegahan Lahir Cacat

Asam Folat Suplementasi dan Pencegahan Lahir Cacat

Nancy S. Green

+ Afiliasi Penulis

March of Dimes, White Plains, NY 10605 dan Albert Einstein College of Medicine, NY 10461


Bagian berikutnya
Abstrak

Berdasarkan penelitian pada hewan, studi epidemiologi dan uji intervensi, asam folat ibu diketahui pelindung untuk cacat tabung saraf (NTD), terutama spina bifida dan anencephalus. Untuk mengurangi risiko NTD, US Food and Drug Administration mengamanatkan bahwa semua diperkaya produk biji-bijian sereal yang diperkaya dengan asam folat pada Januari 1998. Data terbaru menunjukkan bahwa ini tindakan kesehatan masyarakat berhubungan dengan peningkatan kadar folat pada wanita AS usia subur dan tingkat nasional spina bifida mengalami penurunan sebesar 20%. Tingkat anencephaly tampaknya tidak telah menurun. Data epidemiologi pada penggunaan antagonis folat dan asam folat juga terlibat asam folat dalam pencegahan cacat lahir lainnya seperti sumbing dan cacat jantung dan anggota tubuh. Asam folat diet mungkin tidak memadai untuk perlindungan maksimal terhadap NTD. Karena sekitar setengah dari kehamilan di Amerika Serikat tidak direncanakan, menurut March of Dimes, pencegahan cacat lahir termasuk dosis harian yang direkomendasikan dari 400 mg asam folat sintetis untuk wanita usia subur. Kepatuhan Uniform diperkirakan menurunkan kejadian NTD hingga 70%. Ini bisa mengurangi kejadian keseluruhan 2-0,6 per 1000 kehamilan dan mencegah penyakit pada ~ 2000 bayi per tahun di Amerika Serikat Empat ribu mikrogram asam folat per hari dianjurkan untuk wanita dengan kehamilan sebelumnya terpengaruh oleh NTD.

folat
asam folat
cacat tabung saraf
cacat lahir
spina bifida
ancencephalus

Cacat lahir adalah penyebab utama kematian bayi dan telah begitu untuk masa lalu 25 y, menyebabkan 22% dari semua kematian bayi. Sekitar 3-4% dari semua kelahiran hidup dipengaruhi oleh cacat lahir, etiologi sebagian besar dari mereka tidak diketahui (1,2). Hubungan antara cacat lahir yang serius dan pencegahan mereka dengan asam folat mapan. Sebagian besar cacat lahir data yang fokus pada hubungan baik antara dibuktikan asam folat dan pencegahan cacat tabung saraf (NTD), 4 dan penekanan ini tercermin dalam ulasan ini.

Tabung saraf adalah struktur embrio yang berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang. Struktur ini, yang dimulai sebagai pita kecil jaringan, biasanya lipatan ke dalam untuk membentuk sebuah tabung tertutup dengan hari ke 28 setelah pembuahan. NTDs terjadi ketika tabung saraf embrio gagal untuk benar-benar menutup selama pengembangan. NTDs merupakan kelainan otak berkembang dan tulang belakang, paling sering spina bifida dan anencephaly. Spina bifida ("tulang terbuka") adalah cacat tulang belakang yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan hidrosefalus. Anak-anak dengan bentuk parah dari spina bifida memiliki beberapa derajat kelumpuhan kaki dan kandung kemih terganggu dan kontrol buang air besar. Anencephaly adalah kondisi yang fatal di mana bayi lahir dengan otak yang sangat terbelakang dan tengkorak. Absennya sebagian besar otak dan hasil jaringan di sekitarnya dalam kematian sebelum atau segera setelah lahir. Anencephaly bertanggung jawab untuk sekitar 30% dari NTDs (2).

Ada sekitar 4000 kehamilan dipengaruhi setiap tahun oleh NTD, dengan beberapa kematian janin melalui kerugian spontan atau diinduksi. Dalam beberapa tahun terakhir, cacat lahir pengawasan melalui upaya US Centers for Disease Control dan Pencegahan (CDC) telah mencatat 2.500 kelahiran hidup per tahun di AS dengan NTD (~ 1 tahun 1600 kelahiran) (2). Baru-baru ini, angka ini mengalami penurunan hingga 2000 per tahun (3), seperti yang akan dijelaskan di bawah ini. Tujuh persen kematian bayi dari cacat lahir adalah hasil dari NTDs.

Karena NTDs terjadi pada awal perkembangan janin, pencegahan yang paling efektif pada tahap awal kehamilan, sering sebelum wanita tahu bahwa mereka hamil. Oleh karena itu, yang terbaik intervensi kesehatan masyarakat harus menargetkan semua wanita subur: jutaan perempuan yang usia subur.

(Fadhila Umaira)